Buka puasa selalu menjadi momen penuh makna bagi umat Muslim, terlebih di bulan Ramadan. Saat adzan Magrib berkumandang, rasa lapar dan dahaga terbayar lunas dengan hidangan yang sudah tersaji di meja. Bagi masyarakat Sunda di Jawa Barat, buka puasa tidak sekadar ritual mengembalikan energi, tetapi juga menjadi ajang menikmati kekayaan kuliner tradisional yang telah diwariskan turun-temurun.
Kuliner Sunda terkenal akan cita rasanya yang segar, gurih, serta menonjolkan bahan-bahan alami seperti sayuran, rempah, dan hasil bumi lokal. Tidak hanya memanjakan lidah, hidangan ini juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat Sunda yang mengutamakan keseimbangan dan kesederhanaan.
Sebagai penulis yang kerap menjelajah daerah Jawa Barat, saya pribadi punya pandangan tersendiri tentang kuliner khas Sunda. “Bagi saya, setiap sajian khas Sunda adalah potongan cerita masa lalu yang dihidangkan dalam piring masa kini. Rasanya bukan sekadar enak, tetapi sarat akan kenangan dan makna,” ungkap saya ketika pertama kali berbuka puasa di sebuah warung sederhana di Lembang.
Mari kita bahas secara mendalam sepuluh kuliner khas Sunda yang tak hanya lezat, tetapi juga sangat cocok disantap saat berbuka puasa.
Nasi Timbel: Kehangatan yang Dibungkus Daun Pisang
Nasi timbel adalah salah satu ikon kuliner Sunda yang memiliki ciri khas dibungkus daun pisang. Nasi ini biasanya dimasak dengan cara biasa, kemudian dibungkus rapat saat masih panas agar aroma daun pisang meresap ke dalamnya. Saat dibuka, uap panas yang keluar membawa harum alami yang menggoda.
Hidangan ini umumnya disajikan bersama ayam goreng atau pepes ikan, tahu dan tempe goreng, lalapan segar, serta sambal terasi. Kombinasi ini tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi lengkap.
Sejarah nasi timbel sendiri diyakini berawal dari kebiasaan masyarakat Sunda zaman dahulu yang membungkus bekal nasi menggunakan daun pisang untuk dibawa ke ladang. Selain praktis, cara ini juga menjaga nasi tetap hangat dan awet lebih lama.
Bagi yang berbuka puasa, nasi timbel memberikan rasa kenyang yang pas. Lalapan segar dan sambalnya membuat lidah bergairah kembali setelah seharian berpuasa, sementara lauknya memberikan energi yang dibutuhkan tubuh.
Karedok: Kesegaran Sayuran Mentah dan Bumbu Kacang
Karedok adalah salad tradisional khas Sunda yang menggunakan sayuran mentah seperti kacang panjang, kol, tauge, timun, kemangi, dan terong lalap. Semua bahan tersebut dipotong-potong lalu disiram bumbu kacang yang kaya rasa, terbuat dari kacang tanah goreng, kencur, bawang putih, gula merah, garam, dan sedikit cabai.
Kelebihan karedok adalah kesegarannya. Karena sayuran disajikan mentah, kandungan vitaminnya tetap terjaga. Rasa gurih manis pedas dari bumbu kacang berpadu dengan kerenyahan sayuran segar, menjadikannya pembuka yang sangat pas sebelum menyantap makanan berat.
Karedok juga memiliki nilai budaya yang erat dengan filosofi hidup sehat masyarakat Sunda. Makan sayuran mentah dipercaya membantu menjaga keseimbangan tubuh.
Soto Bandung: Hangat, Ringan, dan Menyegarkan
Soto Bandung memiliki kuah bening yang dibuat dari kaldu sapi, diberi potongan daging sapi, lobak, tomat, daun bawang, dan taburan bawang goreng. Rasanya cenderung ringan, berbeda dengan soto di daerah lain yang menggunakan santan.
Keunikan soto Bandung terletak pada penggunaan lobak yang memberikan rasa segar dan sedikit manis. Hidangan ini sangat cocok untuk berbuka puasa karena kuahnya yang hangat membantu memulihkan energi dan tidak memberatkan perut.
Dalam sejarahnya, soto Bandung berkembang pada awal abad ke-20 ketika pedagang dari Tiongkok membawa resep sup daging yang kemudian dimodifikasi dengan bahan lokal oleh masyarakat setempat.
Lotek: Sayuran Rebus dengan Sentuhan Manis
Lotek sering disebut sebagai saudara dari gado-gado, tetapi perbedaannya terletak pada rasa bumbu kacang yang lebih manis dan tekstur yang lebih kental. Sayuran yang digunakan biasanya direbus terlebih dahulu, seperti kangkung, bayam, kacang panjang, dan labu siam, lalu disajikan dengan lontong atau nasi.
Lotek cocok dijadikan hidangan buka puasa bagi mereka yang ingin makanan sehat namun mengenyangkan. Rasa manis bumbunya membantu tubuh beradaptasi dengan asupan makanan setelah seharian kosong.
Sayur Asem Sunda: Kesegaran yang Menggugah Selera
Sayur asem Sunda terkenal dengan kuahnya yang segar dan sedikit asam, berasal dari asam jawa. Isian sayurannya bisa bervariasi, tetapi umumnya mencakup kacang panjang, jagung manis, labu siam, melinjo, dan daun melinjo.
Rasa segar dari sayur asem membuatnya menjadi pelengkap sempurna untuk makanan utama saat berbuka. Selain itu, kandungan serat dari sayuran membantu melancarkan pencernaan.
Combro: Camilan Gurih Pedas yang Menggoda
Combro terbuat dari singkong parut yang dibentuk bulat atau lonjong, diisi dengan oncom berbumbu pedas, lalu digoreng hingga garing. Bagian luar yang renyah berpadu dengan isi yang lembut dan gurih membuatnya sangat cocok sebagai camilan pembuka berbuka puasa.
Hidangan ini juga mencerminkan kreativitas masyarakat Sunda dalam mengolah bahan sederhana menjadi makanan lezat. Oncom yang menjadi isinya adalah fermentasi ampas tahu yang kaya nutrisi.
Empal Gentong Cirebon: Perpaduan Rempah dan Kuah Santan
Meskipun berasal dari Cirebon, empal gentong cukup populer di daerah Sunda, terutama di wilayah perbatasan. Daging sapi dimasak dalam kuah santan yang dibumbui kunyit, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan rempah lainnya.
Disajikan panas-panas dengan taburan daun kucai dan bawang goreng, empal gentong memberikan rasa gurih yang hangat di perut. Hidangan ini sering menjadi menu spesial buka puasa di beberapa rumah makan.
Serabi Oncom: Perpaduan Gurih dan Tradisi
Serabi di daerah Sunda biasanya memiliki dua jenis topping, manis dan gurih. Salah satu varian gurih yang unik adalah serabi oncom. Adonan tepung beras dimasak di atas tungku tanah liat, lalu diberi topping oncom berbumbu pedas gurih.
Serabi oncom memiliki rasa yang khas dan cocok disantap hangat-hangat saat berbuka. Selain nikmat, serabi ini juga menjadi simbol kebersamaan karena sering disajikan saat acara kumpul keluarga.
Colenak: Manis Legit yang Menghangatkan Hati
Colenak adalah hidangan manis yang terbuat dari peuyeum bakar (tape singkong) yang disiram saus gula merah dan ditaburi kelapa parut. Nama colenak sendiri berasal dari singkatan “dicocol enak”.
Rasanya manis legit dengan sedikit asam dari peuyeum, membuatnya menjadi hidangan penutup favorit saat berbuka. Selain itu, colenak sering kali membawa nuansa nostalgia karena banyak dijajakan di pasar malam atau acara tradisional.

Es Cendol: Pelepas Dahaga Khas Sunda
Es cendol Sunda dibuat dari tepung beras yang dibentuk buliran kecil, disajikan dengan santan, gula merah cair, dan es serut. Minuman ini menjadi salah satu yang paling dicari saat berbuka puasa karena rasanya yang manis dan menyegarkan.
Cendol memiliki sejarah panjang di Jawa Barat dan sering menjadi bagian dari tradisi pasar Ramadan. Kesegarannya mampu menghilangkan rasa haus dengan cepat setelah seharian berpuasa.





