Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan micin atau monosodium glutamat (MSG). Bahan tersebut sudah digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan lebih dari 100tahun yang lalu.
Jika menilik sejarah, monosodium glutamat ditemukan pertama kali oleh seorang profesor dari Tokyo Imperial University, Jepang, yaitu Kikunae Ikeda pada tahun 1908. Penemuan tersebut bermula dari kecintaan Ikeda terhadap rasa kaldu rumput laut (konbu).
Micin atau monosodium glutamat (MSG) banyak dijumpai dalam makanan sehari-hari. Selain garam, micin pun juga harus dibatasi dalam penggunaannya karena bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. MSG adalah bubuk kristal putih hasil ekstraksi dari asam glutamat yang dikombinasi dengan molekul sodium sehingga bisa menghasilkan cita rasa yang umami.
MSG sendiri telah dipakai sebagai penyedap rasa pada masakan sejak tahun 1909. Dalam penggunaannya, WHO menetapkan rekomendasi batas maksimal konsumsi micin perhari sebanyak 6 gram. Di samping itu, Kemenkes RI menyebut batas aman pemakaian micin perhari adalah 5 gram saja.
Sederhananya MSG merupakan bahan penambah rasa umami pada makanan. Akan tetapi MSG tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena dapat menimbulkan beberapa efek samping antara lain sakit kepala, melonjaknya tekanan darah, sakit dada, dan memicu insulin sehingga berefek memberikan rasa ingin makan terus menerus yang bisa mengakibatkan penumpukan lemak jenuh dalam tubuh. Walau umumnya gejala yang muncul ringan dan tidak membutuhkan perawatan, namun pemakaian MSG tetap harus dibatasi untuk menghindari keparahan.
Untuk menghindari efek buruk yang akibat konsumsi MSG yang berlebihan, alangkah baiknya mengubah pola hidup dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Dengan fokus menyeimbangkan pola makan antara protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin serta mineral dan mengurangi MSG, maka yang akan terjadi adalah sistem kekebalan tubuh menjadi kuat sehingga dapat membantu memerangi serangan virus penyebab berbagai penyakit.
Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi MSG adalah dengan membuat masakan sendiri dengan produk yang aman dan berkualitas. Seperti Kobe Tepung bumbu Serbaguna Premium, tepung bumbu pertama di Indonesia yang tanpa MSG dan mengandung berbagai vitamin. Terbuat dari rempah asli pilihan dengan aroma khas bawang putih sehingga menghasilkan cita rasa yang lezat dan aroma yang harum menggoda. Pilihan tepat bagi para Ibu yang ingin menyajikan hidangan sehat penuh cinta, cinta tanpa micin.
Dapatkan Kobe Tepung Serbaguna Premium di minimarket, supermarket, pasar tradisional hingga e-commerce kesayangan. Untuk melihat inspirasi resep sehat, lezat dan praktis menggunakan Kobe Tepung Serbaguna Premium silakan kunjungi www.dapurkobe.co.id atau media sosial @dapurkobe.