Tak hanya menyimpan sederet destinasi wisata alam yang memesona, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) juga memiliki destinasi wisata religi yang sayang untuk lewatkan.
Terlebih saat Bulan Ramadan, yang biasanya dijadikan momen bagi masyarakat untuk berwisata religi atau mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah Islam, Kota Medan punya sederet tempat yang bisa dikunjungi.
Sebagai daerah yang menjadi peradaban Islam pertama di Nusantara, di Kota Medan terdapat banyak masjid tua yang memiliki nilai wisata dan sejarah tinggi. Masjid-masjid ini hingga kini masih berdiri kokoh dan megah. Be di dalam masjidnya juga sangat indah apalagi dengan adanya jam digital masjid. Berikut beberapa masjid bersejarah di Kota Medan yang wajib dikunjungi.
Masjid Al Osmani
Masjid Al Osmani merupakan masjid tertua di Kota Medan karena dibangun lebih dulu dari Masjid Raya Al Mashun atau yang dikenal dengan Masjid Raya Medan.
Melansir dari kontraktorkubahmasjid, masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Osman Perkasa Alam (Sultan Deli Ke-7) pada tahun 1854 Masehi. Masjid yang didominasi dengan warna kuning ini merupakan simbol kejayaan Kesultanan Melayu pada masa itu.
Arsitektur masjid ini mencampurkan corak budaya Melayu, dan motif yang mengandung nuansa budaya Eropa, India dan Timur Tengah.
Masjid Lama Gang Bengkok
Masjid Lama Gang Bengkok memiliki peran penting dalam berkembangnya agama Islam di Kota Medan. Pasalnya, masjid yang dibangun pada tahun 1874 ini merupakan masjid tertua kedua yang ada di Kota Medan.
Masjid ini dinamakan Masjid Lama Gang Bengkok karena dulunya di depan masjid ini ada sebuah gang yang memang bengkok bentuknya. Namun, karena kendaraan semakin ramai maka gang tersebut dijadikan jalan umum.
Arsitektur masjid ini didominasi oleh warna kuning dan hijau serta sejumlah ornamennya dengan campuran budaya Melayu dan China, serta Timur Tengah.
Masjid Al Mashun
Masjid Al Mashun atau juga disebut Masjid Raya Medan ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli dan dibangun pada tahun 1906 hingga 1909. Kini masji ini telah berusia lebih dari 1 abad.
Arsitektur Masjid Al Mashun merupakan perpaduan konsep gaya Turki, Arab, Eropa, dan India. Selain itu, arsitektur masjid ini juga dipadukan dengan budaya Melayu. Corak ini terlihat dari pintu kayu yang dicat biru dan kuning.
Masjid Raya Medan
Masjid itu dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam, dan rampung pengerjaannya pada tahun tahun 1909. Masjid ini diarsiteki oleh arsitek Belanda bernama JA Tingdeman
Masjid bergaya eropa dengan perpaduan artisitik Jerman, Italia, Perancis ini juga dikenal dengan nama Masjid Al-Mashun. Selain itu, ada pula sentuhan etnis China dalam bangunan indah itu.