Kontraktor yang Anda pilih tidak hanya menentukan biaya pembangunan rumah nantinya, tetapi juga hasil akhir pekerjaan dan anda juga memikirkan apakah memerlukan jasa bangun rumah. Sekalipun sudah mendapat rekomendasi dari orang yang dipercaya, belum tentu cara kerja, sistem pembayaran, dan sistem pelaksanaan proyek sesuai dengan yang Anda rencanakan.
Untuk itu, ada baiknya Anda mengadakan sesi wawancara dengan calon kontraktor dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut agar tidak menyesal di kemudian hari.
Apa Saja Hal Yang Harus di Tanyakan Sebelum Menyewa Kontraktor Untuk Membangun Rumah?
- Jenis proyek yang ditangani
Jasa kontraktor sudah terverifikasi resmi, pekerjanya adalah tenaga ahli yang pasti mumpuni di bidangnya. Namun, Anda tetap harus menyesuaikan profil proyek yang telah ditangani oleh calon kontraktor dengan konsep rumah idaman.
Jika sudah sesuai, perhatikan kualitas pekerjaan kontraktor. Jangan ragu untuk meminta klien sebelumnya untuk memverifikasi kredibilitas dan kualitas pekerjaan yang telah selesai.
- Durasi setiap proyek
Selain menelusuri rekam jejak proyek kontraktor, pastikan mereka menyelesaikan proyek tepat waktu, sesuai jangka waktu yang disepakati dalam kontrak kerja.
Kalaupun ada perpanjangan waktu, ketahui lebih jelas penyebabnya, apakah karena kendala di lapangan, kondisi cuaca, atau kurangnya ketersediaan material. Masalah seperti ini masih bisa dipahami, namun hindari kontraktor yang sering memperpanjang waktu pengerjaan proyek karena efisiensi kerja yang kurang optimal.
- Sistem perjanjian pelaksanaan proyek
Sebelum pelaksanaan proyek perlu dibuat kesepakatan antara penyedia jasa kontraktor penggunanya melalui perjanjian kerja atau kontrak kerja. Adapun hal-hal yang disepakati antara lain: ruang lingkup pekerjaan proyek, jangka waktu proyek, harga, sistem pembayaran, dan akibat pelanggaran perjanjian.
Pastikan Anda memahami kontrak kerja dengan kontraktor dengan baik. Jika ada sebab akibat yang dianggap membingungkan atau bahkan merugikan pengguna jasa, jangan sungkan untuk bertanya dan menuntut renovasi. Dalam perjanjian ini, Anda harus mengetahui dengan jelas apa hak dan kewajiban kedua belah pihak.
- Sistem pembayaran proyek
Ada dua jenis sistem pembayaran jasa kontraktor, yaitu pembayaran bertahap atau term payment dan sistem fee and fee. Perbedaan antara kedua sistem pembayaran ini terletak pada siapa yang akan bertindak sebagai manajer proyek dan jangka waktu pembayaran.
Dalam sistem pembayaran berjangka, ada empat tahapan pembayaran kontraktor. Mulai dari uang muka (DP) senilai 20-30 persen dari total biaya, pembayaran tahap kedua saat proyek telah selesai 50 persen hingga pembayaran akhir saat proyek selesai.
Sementara kontraktor sepenuhnya mengontrol pengelolaan keuangan proyek untuk sistem biaya dan biaya, Anda sebagai pengguna jasa hanya perlu membayar anggaran yang telah ditentukan setiap bulannya.
- Siapa yang bertanggung jawab atas proyek
Tim kontraktor biasanya akan melaporkan kemajuan beberapa proyek melalui penanggung jawab proyek. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk berkomunikasi secara aktif dengan penanggung jawab proyek.
Jika ada kendala dalam pelaksanaan proyek, penanggung jawab proyek akan segera menyampaikan kondisi yang terjadi di lapangan. Solusi dari permasalahan tersebut juga dapat dikonsultasikan secara langsung dengan penanggung jawab proyek.
- Bentuk garansi yang diberikan
Penyedia jasa kontraktor profesional umumnya mencantumkan jaminan setiap perjanjian kerja. Jaminan ini dapat digunakan jika terjadi kerusakan pada bangunan setelah proyek diselesaikan oleh kontraktor. Namun, setiap kontraktor memberikan bentuk garansi yang berbeda, dan hal ini terkait dengan tingkat kerusakan yang akan ditangani nantinya. Anda harus melakukan pertimbangan yang mendalam sebelum memilih kontraktor yang tepat untuk membangun rumah impian Anda. Hal ini dikarenakan penggunaan jasa mereka memang membutuhkan anggaran yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan jasa kontraktor.