Banyak orang mencuri laju awal untuk mengintip langsung keindahannya. Mengamankan tiket masuk ke museum, kemudian berjalan-jalan di selama lorong di dalam gedung untuk melihat karya para seniman patung.
Untuk para penikmat karya seni, memandang patung ialah jadwal liburan yang sifatnya sangat harus untuk dicoba. Lantaran, kegiatan ini bisa jadi salah satu pengobatan jiwa terbaik.
Terlebih lagi, karya seni ala nusantara kental dengan bermacam-macam aliran seni sehingga corak pahatan patung sangat lah bermacam-macam. Gimana, Kawan terus menjadi tertarik untuk mengenali serta melihat-lihat patung-patung buatan Indonesia lebih lanjut? Bila iya, ada baiknya Kawan mengenali informasi seputar karya patung berdasarkan siapa pembuatnya.
Berikut sebagian seniman patung asal Indonesia dengan karyanya yang mendunia.
Dolorosa Sinaga
Pematung tidaklah cita-citanya saat umur masih muda. Tetapi, tatkala menempuh pembelajaran di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Dia menemukan kalau patung merupakan belahan jiwanya. Yakni Dolorosa Sinaga, seniman wanita dengan karya-karyanya yang sudah mendunia
Dolorosa terus menjadi mendalami seni pembuatan patung di jenjang pembelajaran selanjutnya, semacam berkuliah di ST. Martin’s School of Art, London, Inggris serta Piero’s Art Foundry Berkeley, Amerika Serikat.
Wanita kelahiran tahun 1953 ini ialah salah satu pematung yang memakai aliran seni rupa 3 ukuran dalam membuat karyanya. Adapun jumlah patung buatan Dolorosa sepanjang 40 tahun terletak di dunia seni patung menggapai kurang lebih 600 karya.
Salah satu patung buatan Dolorosa yang paling fenomenal serta terkenal di dunia merupakan “Gate of Harmony” serta “The Crisis”. Karya-karya ini dibuat atas permintaan pemerintah Indonesia kepada Dolorosa untuk berpartisipasi dalam Asean Squan Sculpture Symposium pada 1987 silam.
Dolorosa juga diberikan keyakinan untuk membangun monumen ‘Semangat Angkatan 66’. Karya ini juga sukses Dia buat serta akhirnya dipajang di Kuningan, Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Gregorius Sidharta
Laki-laki kelahiran tahun 1932 yang disebut-sebut selaku tokoh pembaruan seni patung di Indonesia. Donasi Dharta dalam dunia seni patung di bumi Nusantara sangat besar. Tidak hanya mendirikan Asosiasi Pematung Indonesia (API), dia memperkenalkan bermacam macam karya patung.
Perjalanan hidup Dharta senantiasa diwarnai dengan seni serta budaya. Dikenal kalau Dharta kecil berkembang di area keluarga yang menggemari musik klasik serta bermacam kegiatan kesenian yang lain.
Tambah lagi, pada umur yang mendekati kepala 3, Dharta menekuni pola serta metode melukis tokoh-tokoh pelukis populer. Pendidikannya di Jan van Eyck Academie di Maastricht, Belanda, ikut menguatkan aliran seni Dharta yang mementingkan wujud karya.
Dalam mengeksplorasi dunia ide ataupun gagasan, Dharta melaksanakan eksplorasi ungkapan paling pas yang sekiranya bisa mewakili karakter Nusantara. Dharta tidak ingin bila patung buatannya cuma menonjolkan kesan orang. Patung wajib dibuat secara serius supaya bisa mengatakan karakter kolektif.
Banyak sekali patung-patung buatan Dharta, salah satu di antara lain membuat Dharta memperoleh Anugerah Seni dari Tubuh Musjawarah Kebudayaan Nasional pada 1952 silam. Adapun patung-patung populer buatan Dharta merupakan Tonggak Samudra di Jakarta, Garuda Pancasila di atas podium gedung MPR/DPR, Patung Bung Karno di Blitar, serta masih banyak karya yang lain.
Edhi Sunarso
Pematung terakhir merupakan Edhi Sunarso, seseorang pematung realis dengan bermacam karyanya yang bertebaran di pusat utama kota-kota di Indonesia. Karya-karyanya begitu luar biasa, sampai-sampai negeri menyangka Edhi selaku tokoh pembaruan serta pembina kebudayaan nasional.
Edhi dikenal sudah membuat bermacam monumen perjuangan pahlawan-pahlawan saat masa penjajahan kolonia, di mana karya-karyanya ini sudah menghiasi sebagian kota, semacam Monumen Tugu Muda di Semarang, Monumen Pembebasan Irian Barat di Jakarta, Monumen Selamat Tiba di Jakarta, serta karya-karya yang lain.
Memahami karya seniman patung bisa membagikan banyak kekayaan pada ide Kawan. Meresapi kehidupan serta perjuangan Indonesia lewat kisah-kisah pembuatnya bisa membuat Kawan menguasai karya patung secara utuh. Mudah-mudahan dengan ini Kawan bisa terus menjadi mendalami arti karya patung yang Kawan amati, ya.