“Belajarlah yang rajin. Supaya bisa menggapai cita-citamu.” Kurang lebih kalimat inilah yang sering kita dengar saat orangtua berpesan kepada anak-anaknya.
Harapannya agar si buah hati bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu di sekolah. Karena kesungguhan anak dalam belajar memang menjadi faktor penentu sukses tidaknya dia kelak.
Mereka yang giat dalam belajarnya akan menuai hasil yang positif. Begitupun sebaliknya.
Namun, terkadang orang tua mendapati putera-puterinya mengalami kesulitan dalam dalam belajar. Entah itu dikarenakan karakter anak yang agak lambat dalam menyerap pelajaran atau pula karena si anak yang membutuhkan beberapa kali bimbingan dalam menuntaskan pelajarannya.
Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya orangtua memberikan tambahan belajar pada anak. Dengan harapan hal itu bisa membantu belajar si anak agar lebih baik.
Kesadaran para orangtua mengenai pentingnya pendidikan bagi anak inilah yang menginisiasi praktisi pendidikan membangun sebuah lembaga atau jasa melalui jalur pendidikan nonformal yang mampu menjawab kebutuhan mereka.
Keberadaan pendidikan nonformal ini pula akan membuka peluang pada anak untuk memilih situasi belajar yang diharapkan, yang pada akhirnya meraka termotivasi dalam mencapai prestasi yang memuaskan dan mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat.
Seperti yang para orangtua tahu bahwa saat ini banyak sekali bimbingan belajar yang ada di berbagai tempat. Dari bimbingan belajar yang berbentuk lembaga bimbingan belajar atau les private yang diadakan di rumah.
Memilih antara les privat dan lembaga bimbingan belajar untuk anak merupakan preferensi masing-masing orangtua dan anak-anaknya. Jika boleh memberi saran, maka alangkah baiknya ditawarkan kepada anak terlebih dahulu.
Cara ini akan semakin membuat anak-anak merasa nyaman dan termotivasi pada kelas belajarnya nanti. Hasil dari belajar mereka pun akan lebih optimal.
Beberapa orangtua beranggapan bahwa lembaga bimbingan belajar lebih bagus dari les privat. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Bisa jadi itu salah. Malah justru les privatlah yang lebih efektif mencetak prestasi anak.
Hal yang melatar belakangi wali siswa berangggapan demikian karena biaya yang dikeluarkan oleh mereka lebih besar di lembaga bimbingan belajar ketimbang memakai jasa guru privat. Oleh karena itu hasil yang diteriima pun lebih besar.
Mungkin anggapan ini lahir dari sebuah kepercayaan “Uang menentukan kualitas.” Memang benar. Namun, tidak berlaku pada semua aspek kehidupan.
Orangtua juga perlu memepertimbangkan hal di luar itu. Misal, bagaimana keinginan putera-puterinya. Si buah hati lebih suka kelas privat atau bimbel dengan banyak siswa. Atau malah ingin keduanya.
Sebegaimana yang sebelunnya disebutkan bahwa preferensi menentukan motivasi anak dalam belajarnya. Maka tidak salah apabila orangtua mempertimbangkan hal tersebut.
Di bawah ini adalah definisi Les Bimbel (Lembaga Bimbingan Belajar) dan Les Privat. Semoga menambah atau memperkaya pengetahuan kita bersama.
-
Les Bimbel (Lembaga Bimbingan Belajar)
Bimbel sendiri menurut Mulyadi (Tim Jurusan Psikologi Pendidikan) merupakan proses pemberian bantuan kepada murid dalam memecahkan kesulitan yang dialami dalam belajarnya. Sedangkan menurut Hamalik, bimbel adalah bimbingan kepada siswa untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan bakat minat dan kemampuannya serta mencari cara terbaik mengatasi masalah belajar mereka.
Dari argumentasi di atas bila kita kaitkan pada lembaga bimbingan belajar (les bimbel), maka dapat diartikan bahwa les bimbel adalah tempat dimana siswa terbantu mendalami materi pelajaran sekolah.
Bimbel ditujukan pada pelajar yang membutuhkan pelajaran tambahan. Materi di dalamnya merupakan lanjutan materi di sekolah. Akan tetapi, bukan berarti materi di dalam satu sekolah tidak tuntas. Hanya saja, di bimbel anak-anak lebih diperkaya pengetahuannya.
Yang membedakan bimbel dengan sekolah adalah; lebih menitik beratkan pada trik-trik mengerjakan soal pelajaran tertentu. Siswa yang masuk ke sebuah bimbel akan senantiasa diberikan materi pembahasan soal.
Pelajar cocok masuk ke dalam bimbel apabila mereka membutuhkan waktu tambahan di luar pelajaran sekolah dengan titik berat pada soal-soal. Sederhananya, bimbel kurang memperdulikan proses materi, tapi bagaimana menyelesaikan persoalan.
-
Les Private
Bagaimana dengan les privat?
Les privat tak jauh beda seperti bimbel. Sama-sama pembelajaran di luar sekolah.
Les privat diampu oleh pemberi jasa mengajar di luar jam kegiatan belajar mengajar sekolah. kurikulumnya menggunakan kurikulum sekolah sebagai acuan.
Jumlah siswa les privat dibatasi maksimal empat orang dan dibatasi oleh waktu tertentu. Rata-rata saat orangtua di rumah Googling, pemilik jasa les privat tersebut membatasi waktu belajarnya sembilan puluh menit. Ada pula yang satu jam.
Apabila jumlah siswa yang diajar dalam kelas privat berkisar antara empat sampai sembilan anak, maka kelas tersebut dinamakan les semi privat. Terakhir, jika dalam satu kelas berisi lebih dari sembilan anak atau siswa, maka kelas itu dinamakan les kelas klasikal.
Pembatasan jumlah pelajar dalam kelas privat mengacu pada ke_eksklusifan belajarnya. Seringnya kita temui, kelas privat berisi satu siswa dan satu pengajar.
Berdasarkan pemaparan tentang bimbel dan les privat di atas kita dapat berkesimpulan bahwa secara garis besar keduanya merupakan kegiatan belajar di luar jam sekolah. Keduanya sama-sama menjadi sambungan belajar bagi pelajar (anak-anak anda di rumah) sehingga mereka mendapatkan pendidikan yang lebih kompleks.
Baik bimbel dan les privat pada akhirnya akan bermuara pada prestasi yang buah hati kita capai nantinya. Prestasi yang dimaksud ialah; (1) Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, umumnya dibuktikan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru (2) Kemampuan yang secara nyata tercipta atau dapat diamati (actual ability) serta dapat diukur langsung melalui tes tertentu.
Jadi, bisa dikatakan bahwa prestasi merupakan manifestasi dari usaha siswa selama tenggang waktu tertentu dalam melakukan kegiatan. Menyingkat diksi, prestasi belajar ialah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap pasca mengikuti proses pembelajaran yang bisa diukur dan dibuktikan dengan hasil tes berupa skor.
Sampai di sini, kita sudah memiliki pandangan bagaimana seharusnya orang tua memilihkan kelas belajar untuk putera-puterinya. Kita pun sudah memahami dalam memilih tambahan belajar untuk anak, para orang tua baiknya melihat preferensi mereka.
Apakah mereka senang dengan les privat atau lebih suka pada kelas bimbel dengan banyak teman di dalamnya. Anda dan putera-puteri di rumah berhak menentukannya.
Akhirnya, terima kasih anda sudah membaca naskah ini hingga tuntas. Harapan kami, semoga pengetahuan kecil yang kami utarakan dalam tulisan ini memberi pemahaman dan cara pandang anda terhadap tambahan belajar untuk buah hati di rumah.