Xiaomi dan Honor Kompak Naikkan Harga Tablet Pasar tablet di tahun 2025 mengalami perubahan arah yang cukup terasa. Jika sebelumnya segmen ini identik dengan perangkat pendamping berharga terjangkau, kini peta persaingan mulai bergeser. Dua merek besar asal Tiongkok, Xiaomi dan Honor, terlihat kompak menaikkan harga tablet terbaru mereka. Langkah ini langsung memicu diskusi di kalangan pengguna, pengamat teknologi, hingga pelaku industri.
Kenaikan harga tablet bukan sekadar soal angka di label harga. Ia mencerminkan perubahan strategi, posisi pasar, serta cara produsen memandang peran tablet dalam ekosistem perangkat digital. Xiaomi dan Honor tampaknya sepakat bahwa tablet bukan lagi produk pelengkap murah, melainkan perangkat utama untuk produktivitas, hiburan, dan mobilitas.
Pergeseran Arah Pasar Tablet di 2025
Tahun 2025 menjadi titik penting bagi pasar tablet global. Permintaan tablet tidak lagi didorong semata oleh kebutuhan hiburan ringan, tetapi juga oleh produktivitas dan kerja fleksibel. Tablet kini diposisikan sebagai alternatif laptop ringan, bukan hanya layar besar untuk menonton.
Perubahan kebutuhan ini mendorong produsen menyesuaikan spesifikasi dan desain. Kualitas layar, performa chipset, dukungan aksesori, dan pengalaman multitasking menjadi fokus utama. Konsekuensinya, biaya produksi ikut meningkat dan berdampak langsung pada harga jual.
“Saya melihat tablet sekarang diperlakukan seperti alat kerja, bukan sekadar perangkat santai.”
Pergeseran inilah yang menjadi latar langkah Xiaomi dan Honor.
Xiaomi dan Strategi Reposisi Tablet
Xiaomi dikenal luas sebagai merek yang agresif dalam harga. Namun di segmen tablet 2025, pendekatan Xiaomi terlihat lebih matang dan berhitung. Kenaikan harga tablet Xiaomi mencerminkan upaya reposisi ke segmen yang lebih serius.
Xiaomi tidak lagi hanya menjual tablet sebagai perangkat murah dengan spesifikasi cukup. Tablet terbaru mereka membawa layar berkualitas tinggi, performa lebih kencang, dan ekosistem aksesori yang diperluas. Semua ini menuntut biaya yang tidak kecil.
“Saya merasa Xiaomi sedang ingin mengubah persepsi bahwa tablet mereka bukan lagi opsi kompromi.”
Reposisi ini menandai fase baru dalam strategi Xiaomi.
Honor dan Ambisi Masuk Segmen Lebih Premium
Honor, yang dalam beberapa tahun terakhir aktif membangun identitas mandiri, juga mengambil langkah serupa. Kenaikan harga tablet Honor di 2025 menunjukkan ambisi masuk ke segmen yang lebih premium.
Honor menekankan desain, kualitas material, dan pengalaman penggunaan yang lebih halus. Tablet Honor kini tidak lagi sekadar menawarkan spesifikasi tinggi, tetapi juga pengalaman visual dan ergonomi yang diperhitungkan.
Pendekatan ini membuat Honor berani menaikkan harga karena merasa nilai yang ditawarkan lebih seimbang dengan banderolnya.
Faktor Biaya Produksi yang Meningkat
Salah satu alasan utama di balik kenaikan harga tablet Xiaomi dan Honor adalah meningkatnya biaya produksi. Komponen seperti layar berkualitas tinggi, chipset generasi baru, dan baterai besar mengalami kenaikan biaya.
Selain itu, standar kualitas juga meningkat. Material bodi yang lebih solid, finishing lebih rapi, dan toleransi produksi yang lebih ketat membuat biaya manufaktur ikut naik.
“Saya rasa sulit berharap harga tetap murah ketika kualitas perangkat juga dinaikkan.”
Kondisi ini memaksa produsen menyesuaikan harga agar margin tetap sehat.
Tablet Tidak Lagi Sekadar Perangkat Hiburan
Kenaikan harga juga berkaitan dengan perubahan peran tablet. Tablet Xiaomi dan Honor 2025 dirancang untuk mendukung multitasking, kerja kreatif, dan konsumsi konten serius.
Fitur seperti dukungan stylus, keyboard, dan mode desktop menjadikan tablet lebih dekat ke laptop. Dengan peran yang semakin kompleks, tablet dituntut memiliki performa dan kualitas lebih tinggi.
Transformasi peran ini membuat harga lama terasa tidak lagi relevan.
Persaingan dengan Laptop Tipis dan Ringan
Tablet kini bersaing langsung dengan laptop tipis dan ringan. Untuk bisa bersaing, tablet harus menawarkan pengalaman yang setara dalam banyak aspek.
Xiaomi dan Honor tampaknya menyadari hal ini. Tablet mereka diposisikan sebagai perangkat serbaguna yang bisa menggantikan laptop dalam skenario tertentu. Hal ini menuntut peningkatan spesifikasi yang berujung pada kenaikan harga.
“Saya melihat tablet sekarang berada di wilayah abu abu antara ponsel dan laptop.”
Posisi ini membuat strategi harga menjadi lebih kompleks.
Strategi Brand dan Persepsi Nilai
Harga bukan hanya soal biaya, tetapi juga persepsi nilai. Xiaomi dan Honor tampaknya ingin menaikkan persepsi merek di segmen tablet.
Dengan harga yang lebih tinggi, produk secara tidak langsung dipersepsikan lebih serius dan bernilai. Strategi ini berisiko, tetapi juga membuka peluang margin lebih besar dan loyalitas pengguna yang lebih kuat.
Reposisi merek ini membutuhkan konsistensi dalam kualitas dan pengalaman pengguna.
Reaksi Pengguna terhadap Kenaikan Harga
Kenaikan harga tablet Xiaomi dan Honor tentu tidak luput dari kritik. Sebagian pengguna merasa tablet dari kedua merek ini seharusnya tetap berada di zona harga ramah.
Namun, ada juga pengguna yang menerima kenaikan tersebut karena merasa peningkatan kualitas cukup signifikan. Respons pasar terlihat terbelah antara yang mengutamakan harga dan yang mengejar pengalaman.
“Saya tidak keberatan harga naik, asal peningkatannya terasa nyata.”
Reaksi ini menunjukkan pasar tablet semakin beragam.
Perbandingan dengan Kompetitor Lain
Jika dibandingkan dengan kompetitor lain di segmen tablet, langkah Xiaomi dan Honor sebenarnya mengikuti tren. Banyak produsen lain juga menaikkan harga tablet mereka seiring peningkatan spesifikasi.
Namun, karena Xiaomi dan Honor dikenal agresif harga, kenaikan ini terasa lebih mencolok. Ekspektasi konsumen terhadap kedua merek tersebut lebih sensitif terhadap perubahan harga.
Hal ini membuat setiap kenaikan menjadi sorotan besar.
Pengaruh Ekosistem dan Aksesori
Tablet modern jarang berdiri sendiri. Aksesori seperti keyboard dan stylus menjadi bagian penting dari pengalaman.
Xiaomi dan Honor memperluas ekosistem aksesori mereka, yang secara tidak langsung menaikkan nilai keseluruhan produk. Tablet diposisikan sebagai pusat produktivitas, bukan layar kosong.
Pendekatan ekosistem ini memperkuat alasan kenaikan harga karena nilai yang ditawarkan lebih luas.
Tablet sebagai Perangkat Jangka Panjang
Produsen kini memasarkan tablet sebagai perangkat jangka panjang. Dukungan perangkat lunak, update sistem, dan kompatibilitas aksesori menjadi poin jual utama.
Dengan siklus penggunaan yang lebih panjang, harga awal yang lebih tinggi dianggap lebih dapat diterima. Xiaomi dan Honor tampaknya mendorong narasi ini untuk membenarkan kenaikan harga.
“Saya lebih rela bayar mahal jika perangkat dipakai lebih lama.”
Narasi ini cukup kuat di segmen pengguna profesional.
Dampak pada Segmen Entry Level
Kenaikan harga di lini tablet utama membuka ruang bagi segmen entry level. Xiaomi dan Honor kemungkinan akan tetap mempertahankan model lebih murah untuk pasar tertentu.
Namun fokus utama terlihat bergeser ke segmen menengah dan atas. Entry level mungkin tidak lagi menjadi pusat inovasi, melainkan sekadar pelengkap portofolio.
Perubahan ini bisa mengubah struktur pasar tablet secara keseluruhan.
Tantangan Menjaga Identitas Merek
Kenaikan harga membawa tantangan besar bagi Xiaomi dan Honor dalam menjaga identitas merek. Keduanya dikenal sebagai value brand dengan harga kompetitif.
Jika harga naik tanpa komunikasi yang jelas, risiko kehilangan basis pengguna setia cukup besar. Oleh karena itu, peningkatan kualitas harus benar benar terasa di penggunaan sehari hari.
“Saya rasa tantangan terbesarnya adalah membuktikan bahwa harga baru itu layak.”
Kepercayaan konsumen menjadi taruhan utama.
Tablet dan Gaya Kerja Fleksibel
Salah satu pendorong utama strategi baru ini adalah gaya kerja fleksibel. Tablet kini banyak digunakan untuk kerja remote, presentasi, dan kolaborasi.
Xiaomi dan Honor menargetkan pengguna dengan gaya kerja dinamis yang membutuhkan perangkat ringan namun bertenaga. Kenaikan harga dianggap sepadan dengan peran baru tablet dalam kehidupan profesional.
Gaya kerja ini diperkirakan terus berkembang.
Implikasi bagi Pasar Tablet Global
Langkah Xiaomi dan Honor berpotensi memengaruhi arah pasar tablet global. Jika strategi ini berhasil, produsen lain mungkin mengikuti jejak serupa.
Tablet bisa semakin menjauh dari citra perangkat murah dan semakin dekat ke perangkat produktivitas premium. Perubahan ini akan memengaruhi ekspektasi konsumen secara luas.
Pasar tablet 2025 tampak sedang mencari identitas baru.
Kenaikan Harga sebagai Sinyal Kedewasaan Pasar
Kenaikan harga tablet Xiaomi dan Honor bisa dibaca sebagai sinyal kedewasaan pasar. Ketika produk dan pengguna semakin matang, strategi harga pun ikut berubah.
Tablet tidak lagi sekadar alternatif murah, tetapi perangkat dengan peran jelas dan nilai tinggi. Xiaomi dan Honor tampaknya sepakat bahwa era perang harga ekstrem mulai ditinggalkan di segmen ini.
“Saya melihat ini sebagai tanda bahwa tablet sudah naik kelas.”
Kompaknya Xiaomi dan Honor menaikkan harga tablet mencerminkan perubahan besar dalam cara industri memandang perangkat ini. Tablet 2025 bukan lagi soal murah atau mahal, melainkan soal posisi, peran, dan nilai yang ditawarkan dalam ekosistem digital modern.






